Hari AIDS Dirayakan Saat Anak Indonesia dengan HIV Masih Kesulitan Obat
"Selain itu, kondisi fisik anak-anak dengan HIV selama masa pandemi ini menjadi kurang terpantau. Biasanya kalau mereka datang ke rumah sakit setiap bulan, dokter bisa mengecek langsung, misalnya kalau ada benjolan, apakah itu adalah indikasi adanya infeksi lain."
Terkait akses ke rumah sakit, Ayu juga mengaku kondisi saat ini sudah berbeda dengan pada awal masa pandemi.
"Kami sekarang sudah boleh datang ke rumah sakit, lima bulan yang lalu kami nggak boleh datang kecuali benar-benar sakit, misalnya teman-teman yang ada di fase AIDS dan sebagainya."
"Kalau nggak ada keluhan atau sakit, ada petugas pendamping sebaya yang akan mengantar obat-obat kami, yang akhirnya menjadi korban karena terpapar COVID-19."
Tak bisa berkonsultasi soal psikologi
Meskipun sekarang orang dengan HIV sudah boleh mengambil obat ke rumah sakit, Ayu menuturkan mereka tidak diperbolehkan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter jika tidak ada keluhan.
"Kami enggak sampai masuk ke klinik dokter. Di depan sudah ada loket, jadi cuma daftar, ditanya ada keluhan atau enggak, kalau enggak ya langsung ambil obat."
Meski bertujuan baik untuk tidak menciptakan kerumunan dan meminimalisasi kontak, hal ini disayangkan oleh Ayu, karena menurutnya ada orang-orang yang juga punya kebutuhan psikologis untuk bertemu dokternya.