Hari Bidan Nasional, Khofifah: Terima Kasih Telah Bekerja Keras Turunkan AKI dan AKB
"Kewaspadaan terjadinya kematian Ibu bukan hanya saat proses persalinan saja. Melainkan juga pascapersalinan. Kontrol kesehatan pascapersalinan juga tidak boleh disepelekan dan harus jadi perhatian. Baik dari bidan ataupun pihak keluarga," imbuhnya.
Sementara itu, untuk AKB, tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan angka stunting pada bayi.
Angka stunting di Jawa Timur sebenarnya menurun signifikan, yaitu 3,35 persen, dari yang sebelumnya 26,86 persen pada 2019 menjadi 23,5 persen pada 2021.
Menurut Khofifah, peran bidan menjadi sangat vital. Sebab, bidan memiliki wewenang dan tugas dalam percepatan penurunan AKI dan AKB lewat layanan kesehatan ibu dan bayi.
"Jadi bidan bisa berupaya meningkatkan jumlah kunjungan antenatal care (ANC) dari empat kali menjadi enam kali dan kunjungan postnatal care (PNC) dari tiga kali menjadi empat kali. Karena itu, perlu ada komitmen dari Praktik Bidan Mandiri. Jadi, bidan harus merujuk ibu hamil ke Puskesmas minimal dua kali untuk layanan dokter dan USG sederhana," tuturnya.
Mantan menteri pemberdayaan perempuan dan menteri sosial RI itu mengapresiasi kerja bidan yang selama ini telah berjasa dalam pelayanan kesehatan.
Hari Bidan Nasional ini, menurut dia, adalah kesempatan mengingat amal mulia yang telah mereka lakukan.
"Selamat Hari Bidan Nasional untuk para bidan yang telah berjasa untuk kemanusiaan. Alhamdulillah, saya bahagia karena banyak orang yang mau mengabdikan diri untuk bermanfaat bagi yang lain. Mudah-mudahan peringatan Hari Bidan Nasional menjadi titik di mana bidan makin maju," ungkap Khofifah. (adv/jpnn)