Hari Pers Nasional Tanpa Harmoko? Entah...
Setelah itu, berkat hubungan baik dengan Soeharto, dia diangkat jadi Menteri Penerangan dalam Kabinet Pembangunan VI.
Dalam mengampuh jabatan Menteri Penerangan, Harmoko tak lupa gagasan yang pernah dicetuskan PWI saat kongres di Padang; Hari Pers Nasional.
Nah, di samping menggerakan Kelompencapir--kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa--("generasi TVRI" pasti tahu ini), Harmoko kembali memperjuangkan angan organisasi yang pernah dipimpinnya.
Mula-mula, melalui Peraturan Menteri Penerangan No. 2/1984, Harmoko menyatakan PWI satu-satunya organisasi wartawan yang boleh hidup di Indonesia.
Jadilah PWI wadah tunggal.
Sejurus kemudian, barulah apa yang dicita-citakan Harmoko berhasil.
Melalui Surat Keputusan Presiden No.5/1985, Soeharto mengabulkan usul yang pernah mengambang selama tujuh tahun itu; 9 Februari, hari lahir PWI ditetapkan menjadi Hari Pers Nasional, biasa disingkat HPN.
Selamat Pak Moko… (wow/jpnn)