Hari Pertama PSB Online, Jaringan Lelet Pendaftar Menumpuk
”Ada beberapa siswa yang tinggal kelas, itu akan kita kurangi nanti. Selain itu ada yang masuk melalui jalur inklusi dan jalur prestasi sehingga siswa yang diterima melalui online sekitar 204 orang,” jelasnya.
Kepala UPT P2 Dapodik dan TI Dinas Pendidikan Kota Padang, Syuhadi mengatakan, saat monitoring pelaksanaan PSB Online pada hari pertama di sejumlah sekolah, ada beberapa masalah yang ditemukan.
Pertama, tidak maksimalnya loket yang tersedia untuk pendaftaran calon peserta didik sehingga calon peserta didik menumpuk di satu loket saja.
Menurutnya, hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman kepala sekolah, padahal telah disosialisasikan sebelumnya melalui panitia PSB.
”Jika loket untuk pendaftaran kurang, maka jumlah loketnya ditambah agar calon peserta didik tidak menumpuk. Sebaiknya dibedakan loket untuk laki-laki dan untuk perempuan, sehingga pelayanan dapat dilakukan semaksimal mungkin dan calon peserta didik tidak terlalu banyak menumpuk pada satu loket,” jelasnya.
Kedua, komputer dan printer loadingnya lama. Padahal sudah diimbau memanfaatkan peralatan yang dalam kondisi baik, sehingga dalam antrean bekerja maksimal dan tidak lelet.
”Komputer yang loading-nya lama atau lelet, harus diantisipasi oleh pihak sekolah dengan cara mengganti dengan komputer yang lain atau menginstal dengan komputer yang lain. Kemudian, jaringannya harus dicek, operasi sistem harus diinstal ulang,” katanya.
Dia menambahkan, sampai pukul 13.45 kemarin, pendaftar yang terbanyak yaitu untuk SMA yaitu SMA 13 Padang dengan jumlah pendaftar 213 orang. Sedangkan untuk SMP yang terbanyak pendaftarnya yaitu SMP 20 Padang, berjumlah 266 orang dan untuk SMK yaitu SMK 6 yakni 246 orang.