Harkat dan Martabat PKS Terusik?
Rabu, 13 Mei 2009 – 20:57 WIB
Keputusan SBY tersebut, lanjut Iberamsjah, mestinya dijadikan momentum dan pintu masuk bagi PKS untuk merealisasikan berbagai peringatan yang selama ini telah dikumandangkannya ke masyarakat. "Jika hal itu tidak dieksekusi oleh PKS dan partai koalisi lainnya, jangan harap hal-hal yang prinsip dan berbagai kebijakan yang akan ditempuh SBY di masa datang akan dibicarakannya dengan partai koalisi, baik di parlemen maupun di pemerintahan," kata Direktur Operasional Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial dan Politik UI itu.
"Presiden dan wakil presiden adalah jabatan politis. Untuk itu, kompromi dan legitimasi partai peserta koalisi hendaknya jadi elemen utama. Dalam konteks koalisi, sebuah partai besar tidak pada tempatnya untuk memaksakan kehendak atas dasar perolehan suara yang diraihnya. Proses mengambil keputusan melalui forum dialog jauh lebih menguntungkan untuk bangsa dan negara ini ke depan," ujar Iberamsjah.