Harry Aveling Profesor Penerjemah dari Australia Yang Cinta Sastra Indonesia
Jumat, 16 Agustus 2019 – 14:00 WIB
"Dukanya penerjemah selalu dikritik oleh pembaca. Kalau terjemahannya literal, ada yang tidak suka. Terjemahannya bebas pun masih ada yang tidak suka."
Karenanya, ia lebih memilih untuk tidak menghiraukan kritik dari pembaca.
"Jadi saya sukanya berpikir 'Ah, saya tidak peduli. Menerjemahkan saja' karena sudah tahu akan dikritik sebagian orang. Apa boleh buat?" kata Prof Harry Aveling.
Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia