Harta Karun Talaga Warna, Kota yang Hilang Di Tanah Sunda (1)
Rabu, 11 November 2015 – 06:33 WIB
Hanya saja Kutatangguehan murung. Pasalnya, sang prabu dan istrinya belum kunjung mendapat keturunan.
Segala macam upaya telah ditempuh. Berobat ke sana ke mari. Mengonsumsi berbagai ramuan. Namun maksud belum juga terlaksana.
Rakyat yang ingin pemimpinnya bahagia, turut kasak-kusuk mencari akal agar permaisuri segera punya anak.
Suatu waktu, seorang penasehat kerajaan menyarankan agar mereka mengangkat anak. Namun ditolak. Mereka menginginkan anak kandung, darah daging sendiri.
Prabu Swarnalaya kemudian bertapa.--bersambung (wow/jpnn)