Hasil Penelitian: Tamatan SMK 4 Tahun Diminati Dunia Usaha
jpnn.com - JAKARTA--Penelitian yang dilakukan guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), sekaligus pakar di bidang pendidikan kejuruan, Soenarto, menunjukkan SMK dengan program pendidikan empat tahun ternyata lebih disukai dunia usaha dan industri.
Program pendidikan kejuruan empat tahun memberikan waktu lebih banyak bagi siswa mengikuti kerja praktik di perusahaan, minimal selama enam hingga sembilan bulan. Ini memberikan keuntungan bagi perusahaan karena sejumlah pekerjaan terbantu dengan kehadiran tenaga magang.
Penelitian itu dilakukan dalam kurun waktu Agustus hingga Desember 2014 pada sekolah kejuruan program empat dan tiga tahun di Indonesia.
“Dari hasil penelitian diperoleh data program pendidikan empat tahun bagus. Tapi bukan berarti SMK tiga tahun tidak bagus. Pihak industri mengakui lulusan SMK empat tahun memiliki kompetensi dan soft skill yang lebih baik untuk bekerja,” ungkap Soenarto, Senin (15/6).
Ditambahkannya, kalangan industri merasakan manfaat dari tenaga siswa SMK yang melakukan kerja praktik minimal empat bulan. Sementara SMK dengan program pendidikan tiga tahun, hanya melakukan praktik industri selama dua hingga tiga bulan.
Soenarto menambahkan, biasanya siswa yang melaksanakan praktik industri selama enam bulan atau lebih akan langsung direkrut untuk lanjut bekerja di perusahaan tersebut setelah lulus.
“Indikator SMK berhasil adalah jika para lulusannya bekerja dengan masa tunggu enam bulan. Itu berarti jika siswa belum lulus kemudian direkrut sebuah perusahaan, bisa dikatakan masa tunggunya nol bulan,” tuturnya.
Penelitian ini, tambah Soenarto, didiseminasi di SMK Negeri 57 Jakarta dan hasilnya banyak sekolah kejuruan yang ingin dikembangkan menjadi program empat tahun. Direktur sebuah perusahaan besar di Indonesia bahkan menyarankan, jika sekolah ingin berkembang, program pendidikan SMK empat tahun merupakan pilihan yang tepat.
“Saya kira ini positif. Pihak industri juga pernah menyampaikan, sebaiknya siswa SMK empat tahun dibekali pengetahuan manajerial, agar bisa melaksanakan fungsi supervisor di industri. Ini berarti kalangan industri mengakui lulusan SMK empat tahun sudah bisa mengatur lulusan SMK dengan program pendidikan tiga tahun,” pungkasnya. (esy/jpnn)