Hasil Rekaman CCTV, Pembobol Mesin ATM Beraksi Pukul 4 Subuh
"Jadi mungkin kalau para pelakunya sudah mempelajari itu semua," ujarnya. Termasuk mempelajari situasi, letak dan kondisi sekitar TKP. "Jadi dengan mudah para pelaku bisa membobol mesin ATM itu. Sudah tahu harus menggunakan las," katanya.
Sri berpendapat, seharusnya manajemen bank lebih cermat untuk meletakkan mesin ATM-nya di sebuah minimarket. Salah satu yang harus dipertimbangkan, minimarket itu dijaga atau tidak. “Karena itulah celah yang selalu diincar para pelaku," ungkapnya.
Masih dikatakan Sulastri, kasus ini hendaknya menjadi pelajaran bagi semua bank. Khususnya menyangkut pengawasan dan pengamanan terhadap uang di mesin ATM. " Harus ada pengamanan yang lebih baik agar kasus seperti itu tidak terulang," pungkasnya.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Rudy Hairuddin, menyatakan, keamanan ATM sudah melekat di risk management setiap bank. “Kita harapkan bank terus melakukan pengecekan dan meningkatan keamanan,” katanya.
Diwartakan sebelumnya, Minimarket Alfamart Sukabangun 2-2 di Jl Sukabangun II, Simpang Soak Simpur, Kecamatan Sukarami kemasukan maling. Para pelaku yang mengendarai mobil beraksi, Sabtu (21/7).
Pelaku memanjat tembok beton belakang setinggi 2,5 meter, dan memotong kawat berduri di atas. Baru merusak pintu terali besi belakang dengan cara dilas. Api dari alat las juga menghanguskan pintu dan kusennya.
Kawanan pelaku juga mencongkel pintu belakang, dan pintu tengah penghubung ruang depan menggunakan. Baru membelah bodi mesin ATM BCA merk Wincor-Nixdorf (buatan Jerman) dengan kode WSID : 296U, dengan menggunakan las oksigen asetilen.
Setelah berhasil membelah bodi mesin, dua pelaku yag tertangkap CCTV sedang beraksi terlihat menggondol empat kaset ATM (money cassette). Isinya uang Rp320,9 juta.