Hasil Survei, Masyarakat Indonesia Doyan Mie Instan
Disebutkannya, Brand Footprint ini dapat memberikan beberapa manfaat bagi para pelaku di Industri fast moving consumer goods (FMCG), seperti dapat melihat kelebihan dan kelemahan dari suatu merek.
Juga untuk membandingkan performa suatu merek dengan merek pesaingnya. Hal ini dapat membantu para pemain FMCG untuk merancang strategi yang tepat di dalam meningkatkan performa produk atau merek.
"Di samping meningkatkan jumlah konsumen, membuat konsumen membeli dengan lebih sering juga tidak kalah penting untuk meningkatkan penjualan," sambungnya.
Sementara itu, Fanny Murhayati, New Business Development Director, menambahkan, bahwa Brand Footprint adalah laporan berkelanjutan (tahunan), dan tahun ini adalah tahun ketiga perilisan Brand Footprint.
Dengan demikian, para pemain FMCG dapat memonitor dan melihat perubahan dari CRP (jangkauan) suatu produk dari waktu ke waktu. Riset yang dilakukan di Indonesia untuk hasil Brand Footprint hanya dilakukan untuk produk-produk yang dikonsumsi dalam rumah, tidak termasuk yang dikonsumsi di luar rumah.
"Brand Footprint menggunakan sampel 5,680 rumah tangga yang mewakili 86 persen dari seluruh rumah tangga di area Urban Indonesia," tandasnya. (esy/jpnn)
Berikut ini adalah ranking dari 10 merek teratas di Urban Indonesia berdasarkan Brand Footprint 2014:
Rank Merek Penetration (Jumlah Rumah Tangga yang Membeli)
1 Indomie 99.2
2 Mie Sedaap 95.2
3 Royco 93.3
4 So Klin 94.0
5 Frisian Flag 90.3
6 Masako 79.1
7 Rinso 91.1
8 Lifebuoy 95.3
9 Roma 96.4
10 Indofood 90.9