Hasil Survey, Inilah Sikap Masyarakat Terhadap Reshuffle Kabinet
Pada periode 1 Januari hingga Juli 2015, lanjut dia, sentimen negatif media membingkai reshuffle kabinet sebanyak 30,11 persen. Sementara itu, ketika Presiden secara tiba-tiba melakukan reshuffle kemarin, publik menyambutnya secara positif.
"Sentimen negatif melemah hingga 18,77 persen (pemberitaan hingga pukul 18.27 wib)," kata Rustika.
Sentimen positif, kata dia, tercermin dari pandangan publik yang mengatakan reshuffle yang telah dilakukan Jokowi sudah tepat dan mampu membangun kepercayaan dan harapan publik.
Menurut Rustika, salah satu keputusan yang dianggap sesuai dengan keinginan publik adalah dengan menggeser Menko Bidang Ekonomi Sofyan Djalil ke Bappenas, dengan demikian koordinasi kerja untuk bidang ekonomi makin kuat dan solid.
Namun demikian, kata dia, beberapa pihak menilai reshuffle yang dilakukan masih setengah hati dan agak telat, sebagaimana dikemukakan oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Dalam sebulan terakhir di media, nama Rini Soemarno, Bambang Brodjonegoro, Andi Widjajanto, Sofyan Djalil, dan Tedjo Edy Purdijatno kerap disebut pantas direshuffle.
Sedangkan, dalam seminggu terakhir, nama menteri yang disebut layak diganti adalah Tedjo Edy (82 berita), Andi Widjajanto (71 berita), Rachmat Gobel (68 berita), Andrinof Chaniago (50 berita) dan Indroyono Soesilo (43 berita).
Namun dalam seminggu terakhir, kata dia, nama Rini Soemarno dan Bambang Brodjonegoro menghilang dalam deteksi pemberitaan tentang reshuffle. Keduanya memang terbukti lolos dari reshuflle. (mas/jpnn)