Hasrul Azwar : Terkadang Perlu Kekerasan
"Kenapa pimpinan mengesahkan satu pihak? Kenapa tidak berniat, sebagai pimpinan, mengundang kedua belah pihak untuk membicarakan secara musyawarah? Mengapa pimpinan tidak bertanya kenapa bisa ada dua konsep, mengapa, mengapa, dan banyak mengapa," kata Hasrul.
Dalam nada kalimatnya, Hasrul masih menyimpan kekecewaaan atas kepemimpinan Agus Hermanto, yang menurutnya terburu-buru mengetok palu, tanpa menghiraukan suara protesnya.
Yang memicu tensi Hasrul makin mendidih, saat mau bicara microfon di mejanya pun mati. "Mengapa kalau kami mau bicara, mike di depan kami mati. Jelas ada permufakatan jahat pimpinan mau menghancurkan PPP," cetusnya.
Hasrul mengaku, dirinya sebenarnya juga paham masalah etika. "Saya tahu ada etika. Saya mau tanya, adalah etika pimpinan terhadap kami?" bebernya.
Dia tegaskan, langkah yang dilakukan itu adalah dalam rangka melawan kesewenang-wenangan dan pendzaliman. "Tolong, jangan hanya lihat meja yang terbalik," pungkasnya. (sam/jpnn)