Heboh... Begini kalau Perempuan Putih dan Seksi Ikut Kompetisi Bulu Ketiak
Kompetisi bulu ketiak mengacu pada salah satu contoh seorang artis wanita yang memanjangkan bulu ketiaknya untuk sebuah peran dalam film yang berlatar belakang Tiongkok tahun 1930-an. Bagaimanapun, banyak orang yang menentang pendekatan feminis Xiao ini.
Salah satu wanita yang menulis di Weibo mempertanyakan kompetisi terebut.Menurut dia, tidak ada yang memaksanya untuk mencukur bulu ketiaknya. Ia melakukan itu karena ia merasa kotor jika tidak mencukurnya. Penulis lain menganggap membiarkan bulu ketiak tetap panjang adalah hal yang tidak sopan, baik itu untuk perempuan maupun laki-laki.
Kritik dan makian tentang kompetisi ini memang tak terduga. Namun yang mengejutkan Xiao adalah antusiasme orang tentang kompetisi ini. Ribuan orang bahkan telah berpartisipasi dalam diskusi itu.
"Aku seorang mahasiswa kuliah. Aku menyukai bulu ketiakku. Aku mendukung rambut alami, kepercayaan diri dan persamaan," kata salah satu peserta di samping fotonya. Di foto itu ia bersandar di ranjang asrama sambil mengangkat tangannya ke atas.
Aktivis hak-hak perempuan yang lain, Li Tingting mengirimkan fotonya yang setengah telanjang dan menunjukkan bulu ketiaknya dan menulis, "hukum pelaku kekerasan rumah tangga dan cintailah bulu ketiak." Li mengatakan kompetisi tersebut sangat bermakna.Menurut dia, konsumerisme sangat didasarkan pada jenis kelamin.
"Pasar sangat didominasi dengan produk-produk pencukur bagi wanita," kata Li. Ia mengungkapkan, perempuan membutuhkan ruang untuk berpikir mengapa perempuan wajib untuk mencukur (rambut di tubuhnya),” tambah Li. (ray/jpnn)