HEBOH: Ratusan Massa Ormas Bubarkan Pengajian
jpnn.com - PASURUAN – Konflik sektarian nyaris saja meletup di Kabupaten Pasuruan. Acara pengajian yang diadakan para penganut Syiah, Islamic Women Centre, di Bangil kemarin (1/4) diwarnai ketegangan. Sebab, saat pengajian tersebut berlangsung, sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam datang. Mereka mendesak pengajian dihentikan.
Pengajian yang semula digelar di Gedung Diponegoro, Kelurahan Bendomungal, Kecamatan Bangil, itu sejatinya sudah mendapat penolakan sejumlah elemen masyarakat sehari sebelumnya. Namun, acara tersebut akhirnya tetap digelar di tempat berbeda. Itu langsung memicu reaksi dari sejumlah ormas yang sejak awal menolak pengajian tersebut.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bromo, ratusan orang dari berbagai ormas Islam mendatangi lokasi pengajian di kawasan Kalirejo. Mereka mendesak acara pengajian dalam rangka perayaan milad Sayidah Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW, itu dibubarkan.
Sebab, kegiatan yang diadakan kelompok Syiah tersebut dianggap sudah meresahkan. ’’Kami tidak bisa menunggu terlalu lama. Bu- barkan sekarang juga,’ teriak massa. Aksi massa ormas Islam itu berlangsung mulai pukul 08.30.
Ketegangan tak bisa dihindarkan. Sebab, kelompok Syiah yang tergabung dalam Islamic Women Centre tidak segera membubarkan diri. Mereka beralasan masih membutuhkan waktu.
Massa yang tak sabar sempat terlibat aksi saling dorong dengan petugas pengamanan. Selain dari kepolisian, ada petugas satpol PP dan personel TNI. Bahkan, tindakan pembubaran yang dilakukan massa dari ormas Islam nyaris memicu bentrokan di antara dua kubu.
’’Kami tidak ingin bentrok dengan polisi dan aparat. Jadi, kami minta kegiatan itu segera dibubarkan. Kami maunya sekarang, tidak ada waktu lagi untuk menunggu,’’ lontar M. Nadir Umar yang menyatakan sebagai koordinator demo massa ormas Islam tersebut.
Dia mengungkapkan, acara milad Fatimah yang dilakukan kelompok Syiah itu telah meresahkan. Sebab, kegiatan tersebut diadakan di luar area Pondok Pesantren (Ponpes) YAPI di kawasan Kalirejo.
Menurut dia, aksi pembubaran tidak akan terjadi kalau acara dilaksanakan di dalam area ponpes. ’’Nah, kenapa kami tidak setuju dan akhirnya melakukan pembubaran itu? Mereka menyebarkan ajaran Syiah kepada warga yang menganut Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Kami khawatir pemikiran anak-anak kami dan generasi muda tercampur dengan akidah Syiah,’’ paparnya.