Hendak Tawuran, 15 Pelajar Diamankan
jpnn.com - DEPOK - Sebanyak 15 anak baru gede (ABG) yang berstatus pelajar asal Kota Depok diamankan Polsek Limo karena terlibat tawuran sesama pelajar di Jalan Raya Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, Minggu (6/7) sekitar pukul 01.00.
Para pelajar yang diamankan adalah Eko, Alan, Jefri, Rizal, Andika, Boby, Dimas, Rizal R, Adam, Dian, Dwi P, Ilham, Angga, Agun dan Dedi yang rata-rata berumur 14 sampai 17 tahun. Dari tangan mereka aparat polisi menyita dua bilah samurai, dua kelewang, satu parang, tiga celurit dan dan empat gir motor yang diikat menggunakan kain serta dua unit motor.
Kapolsek Limo Kompol Sujanto mengatakan, 15 remaja yang mereka diamankan itu didapat saat sedang tawuran di ruas jalan alternatif yang menghubungkan antara Depok dan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Saat itu anggotanya sedang menggelar Operasi Cipta Kondisi.
"Melihat dua kelompok ABG yang terlibat tawuran sembil membawa senjata tajam petugugas kami langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap. Ini dari laporan masyarakat yang setiap hari mengadu adanya keributan antar remaja sejak awal puasa," katanya kepada INDOPOS, saat ditemui kemarin.
Menurutnya, hampir setiap malam kelompok Eko CS tersebut kerap membuat keributan dijalan tersebut. Yang lebih anehnya kelompok itu selalu berkumpul setiap malam untuk mencari kelompok lain agar bisa melancarkan aksi tersebut. Bahkan, aksi keributan itu selalu terjadi pada dini hari atau menjelang sahur.
"Sering kali mereka melakukan keributan. Makanya warga sudah resah dan kami terpaksa menangkap mereka. Kelompok Eko ini sudah menyiapkan senjata tajam untuk menyerang kelompok lain," ucap Sujanto.
Sujanto menjelaskan, usai menangkap kelompok Eko C, mereka pun juga menangkap 15 remaja lain yang terlibat tawuran. Kelompok itu pula diamankan saat tawuran di Jalan Raya Limo. Mereka pun semua masih dibawah umur dan berstatus pelajar.
Salah satu siswa Eko menuturkan, sebenarnya pihaknya tidak akan melakukan aksi tawuran jika tidak dipancing oleh warga perbatasan. Sebab, selama ini beberapa rekan mereka selalu menjadi korban pemalakan warga Pondok Labu. "Kelompok mereka yang dulu memancing keributan. Ya wajar saja kami tidak terima perlakuan mereka, karena teman kami tiga orang dipalak. Kalau ngumpul sih nyantai saja bukannya mau tawuran," tuturnya. (cok/mas)