Hendry Soelistyo, Melihat Peluang Bisnis dari Kemacetan Jakarta
Berawal dari Derita Selalu Terlambat Sampai RumahKamis, 18 Agustus 2011 – 06:00 WIB
Dengan sedikit bercanda, dia menyatakan, CCTV yang dipasang waktu itu diprioritaskan hanya di titik-titik kemacetan jalur kantor dan rumahnya. Daerah pertama adalah Kebonjeruk, Gatot Subroto, Grogol, Serpong, dan Kemayoran. "Ya jelas dong, kan itu punya (jalur, Red) saya sendiri," ucapnya lantas ngakak.
Hendry tidak berjalan sendiri. Dia menggandeng beberapa kolega di tempat kerjanya. Sedikit demi sedikit dia terus menambah CCTV dan membenahi serta meng-up grade perangkat lunak untuk mendukung programnya.
Harga satu unit kamera mungil itu, kata Hendry, mencapai USD 500. Berarti, untuk membeli 72 CCTV, dirinya harus merogoh kocek sekitar USD 36.000 atau setara Rp 306 juta. Belum lagi pembelian peralatan lain. Harga itu pun, kata dia, adalah untuk kualitas CCTV menengah atau tidak terlalu baik tapi juga tidak terlalu buruk.