Hentikan Pengelolaan Inalum dengan Jepang
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 08:59 WIB
Sebelumnya, penolakan Inalum dikelola Jepang juga terjadi di Medan Sumuatera Utara. Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar unjuk rasa di depan kantor gubernur Sumut, Rabu (13/10/2010). Mereka minta pemerintah mengambilalih PT Inalum karena selama ini PT Inalum tidak memberi kesejahteraan kepada masyarakat Sumut. Demo itupun berakhir ricuh karena saling serang aparat keamanan dengan aktivis PMII. Para pendemo mendesak masuk, namun ditolak aparat yang berjaga di sana. Dua aktivis akhirnya digelandang ke kantor polisi untuk diamankan.
Saat ini Ernst & Young (E&Y) tengah mengaudit keuangan PT Inalum. Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto mengatakan, audit E&Y hanya sebagai masukan bagi pemerintah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Inalum selama ini. "Apapun hasil audit E&Y, pemerintah harus tegas menolak usulan Jepang untuk memperpanjang kerja sama pengelolaan Inalum, apalagi penunjukkan E&Y diduga tidak transparan," tegas Dito, Rabu.
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Ires) Marwan Batubara menambahkan, audit E&Y hanya sebagai referensi atau acuan bagi pemerintah mengetahui nilai kompensasi pascapenghentian kerja sama pengelolaan PT Inalum dengan Jepang. "Pemerintah tidak mempunyai keharusan memakai hasil audit tersebut," katanya.