Hermawan Raih Doktor Honoris Causa dari ITS
Kamis, 16 Desember 2010 – 07:49 WIB
Simplifikasi menekankan bahwa marketing tidak boleh menghamburkan sumber daya untuk sesuatu yang bukan menjadi target pasar. Ada empat unsur dalam konsep tersebut, yakni company (perusahaan), customer (pelanggan), change (perubahan), dan competitor (pesaing).
Untuk masa depan, kata Hermawan, marketing berpatokan kepada kejujuran. "Saya dapat inspirasi dari Nabi Muhammad. Beliau adalah nabi yang (sangat menguasai) marketing," tuturnya. Alasannya, Nabi Muhammad sukses dalam berdagang karena sangat jujur. "Kejujuran sangat penting dalam marketing saat ini. Di masa depan, marketer yang tidak jujur akan cepat mati," tambahnya.
Hermawan lalu bercerita, pada 1965 dia kuliah di Jurusan Teknik Elektro ITS dalam keadaan melarat. Karena itu, dia nyambi mengajar di SMA-nya, yakni SMAK St. Louis I Surabaya. Namun, pada tahun kelima, dia memutuskan berhenti kuliah karena kesibukan mengajar. "Setelah 45 tahun, baru sekarang saya diwisuda," ujarnya, lantas disambut tawa hadirin.