Hidup, Setelah 17 Jam Tertindih Beton
Laporan, ISwanto. JA -- PadangSabtu, 03 Oktober 2009 – 08:36 WIB
Di bawah tenda darurat, Friska di temani Sias (ayah), Erni (ibu), Syafrisa (kakak) untuk menjaganya. Keluarga Friska juga tidak mampu berbuat banyak, semua hanya menunggu perintah dokter.Sias (51), pascagempa langsung pergi ke Kota Padang untuk mencari anak. Sejak Kamis pagi ia mencari anak diberbagai rumah sakit namun hasilnya nihil. Akhirnya ia pulang kembali ke kampungnya sambil melihat televisi terkait berita gempa. Akhirnya pada Jumat (2/10) sekitar pukul 10.00 Wib, ia dan keluarganya melihat wajah Friska ketika diangkat oleh sejulah anggota TNI dari reruntuhan bangunan.
"Saya yakin tubuh perempuan yang diangkat anggota TNI melalui siara televisi itu anaknya saya. Sebab beberapa kali wajahnya sempat tersorot kamera. Kami sekeluarga langsung menngis dan pergi ke RS M Djamil.Menurut Sias, sampai di RS M Djamil ia juga masih kesulitan mencari tempat anaknya di rawat. Hampir dua jam ia mondar-mandir keluar masuk tenda untuk melihat anaknya. Semua itu akibat minimnya sumber informasi di di tenda darurat. (aj/jpnn)