Houston
Oleh Dahlan IskandSetelah tanah dibeli ada info masuk. Di sebelah tanah itu ada tanah kosong. Yang juga akan dibangun masjid. Namanya masjid Darul Ulum. Pemrakarsanya masyarakat keturunan Pakistan.
Maka dicari lokasi lain. Kebetulan Darul Ulum mau membeli tanah itu. Dua kali lebih luas dari tanah Darul Ulum sendiri.
Saat cari-cari lokasi baru itulah terlihat ada gereja sepi. Seperti sudah ditinggalkan jemaatnya. Tidak ada lagi nama gerejanya. Hanya terpampang pemberitahuan: tanah ini dijual.
”Kami minta izin masuk. Kami tanya apakah betul lokasi ini dijual,” kisah Muharror.
Ternyata betul. Hanya ada satu orang yang menunggu lokasi itu: cucu pastor yang dulu menggembala di gereja itu.
Transaksi jual beli pun terjadi. Tiga tahun lalu.
Belum cukup uang untuk segera membangun masjid yang baru. Bangunan gereja itu saja yang dimanfaatkan. Hanya menambah tempat imam. Dan menghilangkan altar. Lalu melapisi lantainya dengan karpet. Tebal dan empuk.
”Kami beri nama Istiqlal agar ada asosiasi dengan Indonesia,” ujar Zulfan Harahap. Yang saat transaksi terjadi menjabat presiden IAMC Houston. IAMC adalah Indonesian American Muslim Community.