HS Dillon Meninggal Dunia: Inilah Jasa Tokoh Kelahiran Medan Itu
HS Dillon sebagai pendiri The Association for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) pernah mengusulkan agar Presiden Joko Widodo segera membentuk badan yang berwenang melaksanakan reforma agraria di Indonesia. Badan tersebut menjadi pusat komando bagi kementerian teknis terkait reforma agraria dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Tanpa reformasi agraria menurut sarjana pertanian lulusan Universitas Sumatera Utara dan Doktor lulusan Universitas Cornell itu, tidak akan mampu membangkitkan sektor pertanian, sedangkan bangsa-bangsa yang maju bangkit dari sektor pertanian.
Peduli HAM
Tak hanya terbatas pada petani dan sektor pertanian, Dillon dikenal memiliki kepedulian yang tinggi pula terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengenang kiprah Dillon di Komnas HAM dan pemikiran aktivis tersebut terkait penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu.
"Ia berkiprah lama di Komnas HAM termasuk dalam penyelidikan pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Ia sering mencurahkan pikirannya tentang mengapa negara tak juga mau menuntaskan agenda nasional yang penting, yaitu kasus pelanggaran HAM masa lalu," tuturnya.
Usman juga mengungkapkan, almarhum sering mencurahkan pikirannya, tentang mengapa Indonesia tidak menuntaskan agenda nasional yang penting, yaitu Kasus pelanggaran HAM masa lalu.
HS Dillon pernah menjabat anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 1998-2003. Dia juga sempat menjabat anggota Dewan Ekonomi Nasional pada 1999-2000.
Lalu anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dari 2000 hingga 2001, Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dari Maret 2001 hingga Oktober 2001, dan Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan dari 2011 hingga 2014.