HSP 2024, Menpora Dito Sebut Kemenpora Siap Sebagai Orkestrator Implementasi Perpres No 43 Tahun 2022
Pria asal Kulon Progo itu juga mengatakan jika kepedulian untuk membangun sinergitas lahir pada tahun lalu, sehingga menurutnya kini saatnya untuk melakukan aksi bukan lagi menata apa programnya, bagaimana model koordinasinya, seperti apa konsepnya, dimana itu semua sudah tersosialisasikan pada tahun lalu. "Sekarang saatnya bekerja, berbuat melakukan sinergi dan berkoordinasi untuk pemuda lewat kerja bersama untuk Indonesia Raya," ucapnya.
Selain itu, Raden Isnanta juga menyebut jika HSP kali ini jangan hanya seremonial belaka, sehingga harus ada langkah kongkrit selanjutnya pasca peringatan HSP ini.
"Kebiasan seremonial itu memang harus kami kawal dan memastikan itu tidak terjadi lagi, karena konten-konten acara harus edukatif, menggiring meskipun itu juga menghibur. Tematik itu hartus dikawal sampai menjadi kebijakan yang dikeluarkan," ungkapnya.
"Kita lihat saja kedepannya kebijakan apa yang akan dikeluarkan, seperti halnya Hari Olahraga Nasional, muncul istilah Sports Industry, Sports Tourism, Sports Science, sehingga itu menjadi sebuah policy yang menjadi inspirasi perguruan tinggi dan pembinaan dengan memanfaatkan tiga pilar itu," tambahnya.
"Kemudian Haornas berikutnya muncul Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), karena disitu ada arah kebijakan Presiden yang menggema adalah rombak total ekosistem pembinaan olahraga. Sehingga kita tunggu apa yang menjadi policy dari HSP kali ini, tapi dari sisi tema saya pikir sudah terbaca, bahwa arahnya adalah membangun kebersamaan untuk berbuat," pungkas Isnanta.(dkk/jpnn)