Huh, Klaim Menkeu Soal Penerimaan Pajak kok Bikin Bingung sih
jpnn.com - JAKARTA -- Ketua Pendiri Indonesian Audit Watch Junisab Akbar angkat bicara soal klaim angka penerimaan pajak yang disampaikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang menimbulkan perdebatan.
Junisab mengatakan, dari sisi kinerja Menkeu ingin mengatakan bahwa seolah-olah penerimaan itu merupakan kesuksesan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi. Padahal, kata Junisab, Ken belum sampai sebulan menjabat bila dilihat dari kalender kerja Aparatur Sipil Negara.
"Namun, bisa mengumpulkan pajak sampai angka 20,8 persen," kata Junisab, Senin (4/1).
Di sisi lain, ia menjelaskan, Sigit Priadi Pramudito yang mundur karena merasa 11 bulan kerja ASN hanya mampu memenuhi target penerimaan pajak mencapai 65 persen dari target Rp 1,294,2 triliun.
Seperti diketahui Bambang sebelumnya menyampaikan bahwa angka penerimaan pajak tahun 2015 lalu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang besarnya Rp 982 triliun. Menkeu pun sampai mengaku bangga karena capaian tersebut merupakan rekor penerimaan pajak tertinggi, melebihi realisasi penerimaan pajak tahun-tahun sebelumnya.
Namun demikian, mengapa justru hal itu tidak dipercayai publik? Menurut Junisab, hal inilah yang patut untuk dicermati oleh Presiden, DPR dan Badan Pemeriksa Keuangan. Menurut dia, persoalan ini menimbulkan pertanyaan salah satu komponen masyarakat yang pada intinya menanyakan bisakah publik mengakses data pendukung yang otentik atas klaim itu untuk diuji.
"Pernyataan itu bisa kita temukan di pemberitaan nasional. Justru, pernyataan itu membuat pernyataan Menkeu makin layak dan menarik dicermati," papar mantan Anggota Komisi III DPR ini.
Seharusnya, kata dia, Dirjen Pajak dengan cepat mengapresiasi pertanyaan masyarakat tersebut demi memenuhi harapan atas keingintahuan publik. "Menkeu tidak bisa lagi mendiamkan pernyataannya yang terdahulu yang hanya 'menyanjung' instrumen Kementeriannya itu," katanya.