Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hujan Buatan Berhasil, Pemerintah Tetap Antisipasi Karhutla

Jumat, 27 September 2019 – 13:00 WIB
Hujan Buatan Berhasil, Pemerintah Tetap Antisipasi Karhutla - JPNN.COM
Manggala Agni bersama TNI- Polri padamkan Karhutla. Foto dok humas KLHK

Upaya antisipasi yang perlu dilakukan saat ini adalah pembangunan sekat kanal, sehingga lahan gambut basah sepanjang tahun, dan hal ini perlu dilakukan sebelum musim hujan terjadi.

Beberapa wilayah di Indonesia memang mengalami 60 hari tanpa hujan, yang mengakibatkan permukaan air di kawasan gambut sangat kering sampai 2 meter dari permukaan tanah.

Padahal lahan gambut yang merupakan kawasan rawa ini, seharusnya tidak boleh kering, kenyataanya hampir semua daerah mengalami pengurangan debit air, karena kemarau yang sangat panjang.

Hal selanjutnya kedua yang menjadi penyebab mudahnya gambut terbakar, adalah gambut merupakan fosil batubara muda yang bilamana dalam keadaan kering, bila dibakar maka menjadi bahan bakar yang baik untuk membakar kawasan.

“Berdasarkan interpretasi citra landsat, luas indikatif sampai dengan Agustus 2019 lahan yang terbakar seluas 328.724 Ha, yang terdiri di lahan gambut 86.563 Ha, dan lahan mineral seluas 239.161 Ha," ujar Plt. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raflles B. Panjaitan.

“Usaha Operasi TMC Karhutla yang dilakukan di wilayah Sumatera dan Kalimantan dari 17 hingga 25 September 2019 ini telah membuahkan hasil," ujar Deputi bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Yudi Anantasena.

Lebih lanjut Yudi menjelaskan selama dasarian ketiga September 2019 diproyeksikan menghasilkan curah hujan sekitar 50-100 mm di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono R. Prabowo menyampaikan, “Diketahui keputusan untuk melakukan modifikasi cuaca, diputuskan setelah Presiden melakukan kunjungan kerjanya ke Provinsi Riau pada medio 16 September 2019 lalu.

Beberapa wilayah di Indonesia memang mengalami 60 hari tanpa hujan sehingga mengakibatkan permukaan air di kawasan gambut megering dan mudah terbakar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News