Human Trafficking di Nunukan Paling Tinggi
Selasa, 24 Agustus 2010 – 11:48 WIB
Ia menyebutkan menurut International Organization for Migrantion (IOM), periode Maret 2005 sampai dengan Maret 2010, telah terjadi kegiatan perdagangan orang dengan korban 76,20 persen adalah perempuan, 23,80 persen adalah anak-anak, dan menurut jenis kelamin, 9,59 persen adalah laki-laki dan 90.41 persen perempuan.
Dijelaskannya, berbagai faktor pendorong terjadinya perdagangan orang. Diantaranya faktor kemiskinan dan terbatasnya tingkat pendidikan perempuan. Selain itu, impian dan harapan terlalu berlebihan oleh perempuan untuk mendapatkan penghasilan besar dan menjanjikan di negeri orang tanpa memperhatikan prosedur atau peraturan yang berlaku di negeri pengirim dan penerima TKI perempuan.
“Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa banyak “penderitaan” yang dialami oleh TKI perempuan. Mulai dari kekerasan fisik, kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender lainnya serta kematian,” terang Linda. Tak hanya itu, lanjut dia, faktor lain yang juga turut berkontribusi terhadap permasalahan ini adalah budaya patriarki yang masih kental dianut masyarakat. Dimana yang menempatkan perempuan pada posisi relasi kuasa yang lebih rendah dari pria sehingga membuat posisi perempuan semakin rentan terhadap berbagai tindak kekerasan, termasuk trafficking.(sur/fuz/jpnn)