Ibas Bantu Ratusan Pedagang Kecil Terdampak Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Dapil Jatim VII, Edhie Baskoro Yudhoyono atau kerab disapa Ibas merespons keluhan dari pedagang kecil terdampak pandemi Covid-19. Ia membantu para pedagang yang mengalami kesulitan yakni penurunan daya beli.
Ibas yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI memberikan bantuan tambahan modal usaha kepada ratusan pedagang di wilayah Ngawi, Trenggalek, Magetan, Ponorogo dan Pacitan.
"UMKM memiliki peran penting dalam pergerakan ekonomi wilayah bahkan bisa dikatakan UMKM merupakan soko guru Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujar Ibas saat menyapa secara virtual online di hadapan ratusan pedagang di Dapil Jatim VII, Kamis (29/10).
Menurut Ibas, profesi pedagang mikro harus terus didorong dan dikembangkan, akan memberikan kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja serta pemerataan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah.
“Saya mengerti, di tengah-tengah wabah Corona saudara-saudara kita di Indonesia mengalami keprihatinan, ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang kekurangan pemasukan. Ada yang terlilit utang dan bahkan ada yang sulit untuk melanjutkan kehidupan. MasyaAllah," ucap anggota Komisi VI DPR RI ini.
Jadi, menurutnya, dorongan konkret dalam bentuk penguatan modal usaha diharapkan bisa memotivasi para pedagang untuk tetap bekerja keras dan tidak putus asa bertahan dan tetap produktif di masa pandemi.
“Kita terus ingatkan mereka yang lebih mampu untuk lebih peduli dan berbagi kepada sesama. Juga kepada pemerintah pusat dan daerah untuk terus Pro Rakyat dan Pro UMKM. Berupaya agar UMKM dapat bertahan, terus berkarya dan tetap menghasilkan. Apakah itu berupa insentif berupa bantuan hibah tunai, Penyaluran KUR dengan bunga rendah, keringanan bunga cicilan kredit dan lain ssbagainya," ujar Ibas.
Politikus muda ini juga menyampaikan apresuasi kepada daerah seperti Kabupaten Pacitan yang terus konsisten mendorong Program UMKM seperti bantuan permodalan dana bergulir, pelatihan teknis usaha dan pembimbinhan manajemen usaha.