Ibas Ingatkan Jangan Memperuncing Isu SARA
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, meminta seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dengan tidak memperuncing isu SARA yang belakangan muncul seiring perhelatan pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"Saya kira kuncinya ada di tokoh-tokoh yang menjadi figur publik untuk menciptakan suasana yang kondusif dan bukannya malah memprovokasi isu yang bisa membingungkan umat,” kata Ibas, sapaan akrabnya, dalam siaran pers, Selasa (16/5/2017).
Ibas mengungkapkan hal tersebut seusai melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaaan di gedung serbaguna Kelurahan Sumbergedong, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (15/5/2017).
Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengaku sempat prihatin dengan fenomena pro-kontra yang muncul belakangan. Karena terkesan semakin gaduh dan berpotensi mencoreng akar persatuan dan kesatuan bangsa, NKRI.
Menurut Ibas, seharusnya tetap berada dalam koridor hukum dan bukan malah menggelinding liar akibat analisa serta pemaknaan oleh tokoh-tokoh politik maupun keagamaan, yang kemudian disikapi keliru oleh masyarakat di akar rumput.
“Saya tidak mengatakan pemahaman pilar kebangsaan kita ada yang salah. Tapi isu sensitif seperti ini sebaiknya disikapi secara arif dan bijak," ujar anggota Komisi X DPR RI ini.
Ibas menegaskan bahwa konsep ber-NKRI yang berdasar Pancasila merupakan konsensus nasional yang sudah final. Indonesia telah mengakui ada enam agama yang dianut oleh setiap individu warga negaranya yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, serta Konghucu.
“Oleh karenanya, isu agama tidak dibentur-benturkan satu sama lain. Saya bersama seluruh kader Partai Demokrat maupun elemen kebangsaan lain, termasuk di lembaga DPR/MPR tempatnya bernaung saat ini konsisten mendorong demokrasi dan semangat keberagaman dalam bingkai azas bhineka tunggal ika," tegasnya.