Ibrahim
Oleh: Dhimam Abror DjuraidDari lembah gersang itulah, Ismail sang bayi memancarkan air kehidupan untuk kemanusiaan dan peradaban.
Kaki kecil bayi mungil itu menjejak pasir di bawahnya.
Sang ibu, Siti Hajar, yang panik melihat bayi yang menangis keras karena kelaparan dan kehausan berlarian dari satu bukit lainnya.
Pada etape ketujuh sang ibu terkejut karena dari kaki kecil si orok muncul rembesan air.
Sang bayi terus menendang-nendangkan kaki mungil ke pasir. Air merembes menjadi sumber, Siti Hajar berseru girang, ‘’Zam, zam, memancarlah, memancarlah’’.
Air itu memancar menjadi oase kehidupan. Padang gersang itu menjadi pusat peradaban besar yang mengubah konstelasi geopolitik internasional untuk selama-lamanya.
Dari padang gersang itulah kelak lahir keturunan Ismail bernama Muhammad yang melakukan transformasi sosial-budaya dan menjadikan kota gersang itu sebagai sentra peradaban dunia.
Ismail sebagai suksesor Ibrahim harus menjalani ujian sebelum siap melanjutkan misi dakwah.