Ibu Anak
Oleh: Dahlan IskanSatu jam lebih polisi melakukan penggeledahan. Tidak juga menemukannyi. Lalu menggeledah ruang bawah tanah. Juga tidak ketemu. Tapi kok ada tempat tidur di ruang bawah tanah itu. Polisi mulai curiga.
Di Amerika ruang bawah tanah memang tidak untuk tidur. Ruang bawah tanah untuk tempat bersembunyi kalau ada bencana –termasuk puting beliung.
Ruang bawah tanah di rumah teman saya untuk ruang kerja dan meja biliar. Kamar tidur selalu di lantai pertama atau kedua.
Tentu ruang bawah tanah tanpa cahaya –kecuali listrik dinyalakan. Gelap. Polisi pun harus menghidupkan sentolop lebih lama. "Tempat tidur ini seperti sering dipergunakan," ujar polisi.
Polisi pun mengalihkan sentolop ke dinding: ups... ada coretan tidak terlalu jelas. Tapi coretan itu masih bisa dibaca: nama si anak kecil yang lagi dicari. Kecurigaan pun kian besar bahwa si kecil ada di situ.
Tapi di mana?
Tidak ada kejahatan yang sempurna. Polisi mengalihkan sentolop ke banyak arah. Di bawah tangga itu terlihat ada pintu kayu. Lalu ada seperti bagian ujung kain selimut yang terlihat. Polisi mendobrak kayu itu. Terlihatlah ada ujung dua kaki kecil: itu dia.
Di bilik yang amat kecil, gelap dan pengap itulah si kecil ditemukan. Meringkuk bersama seorang wanita.