Ibu Hamil Bolehkah Donor Darah?
5. Mual
6. Jantung berdebar tak teratur
7. Mudah terkena infeksi atau menjadi mudah sakit
Adapun risiko yang bisa dialami oleh si jabang bayi dan Anda sebagai ibu hamil ialah kelahiran prematur, bayi terlahir dengan berat badan rendah, perdarahan hebat saat persalinan, keguguran, dan terganggunya produksi ASI. Tak hanya itu, dikutip dari Donate Blood Australia, ibu hamil tidak diperbolehkan untuk donor darah demi terhindar dari stres dan gangguan sirkulasi pada bayi.
Kondisi anemia berat pada ibu hamil memang sebenarnya bisa dicegah dengan cara memenuhi kebutuhan zat besi harian sebanyak 30 mg per hari, yang ditambah dengan asam folat dan vitamin B12. Meski demikian, ibu hamil tetap dianjurkan untuk menunda niatan donor darahnya sampai selesai persalinan.
Kapan ibu hamil boleh donor darah?
Menurut American Red Cross yang dilansir dari laman BabyCenter, Anda juga mesti menunggu setidaknya enam minggu setelah melahirkan. Apalagi jika terjadi perdarahan yang cukup banyak saat persalinan, waktu yang dibutuhkan sampai Anda bisa donor darah bisa lebih dari 6 minggu.
Bila Anda ingin mendonorkan darah setelah melahirkan, lebih baik konsultasikan dulu ke dokter spesialis Anda. Sebab, setelah Anda melahirkan, Anda juga akan melewati fase selanjutnya, yakni menyusui. Tentu saja menyusui juga membutuhkan zat besi dan nutrisi yang banyak agar bayi Anda bisa tumbuh optimal. Bila perlu, konsumsilah suplemen penambah darah dan lakukan diet gizi seimbang supaya tubuh Anda cepat pulih dan kembali bugar.