Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ibu Rawat Anak di Kantor Polisi

Kamis, 03 Juli 2014 – 04:51 WIB
Ibu Rawat Anak di Kantor Polisi - JPNN.COM

Ia juga mengatakan, Parulian saat itu sempat terjatuh dari sepeda motor hasil curiannya. "Tetapi aku terus menjadi pelampiasan emosi warga dan menghancurkan sepedamotor milik Parulian yang saat itu kududuki," ucapnya sembari menahankan rasa di sekujur tubuhnya.

Untungnya saat itu, lanjut Rian, salah seorang warga berhasil meredam emosi warga lainnya dan menghubungi pihak berwajib. Tak berselang lama, pihak kepolisian tiba di lokasi dan langsung mengamankan Rian dan juga barang bukti serta saksi.

Dia mengatakan, tidak diberitahu bahwa Parulian akan mengajaknya untuk mencuri sepedamotor. Parulian hanya mengajaknya untuk bekerja.

"Katanya cuma kerja, enggak tahu kalau seperti ini akhirnya pak," ucapnya sembari menunduk ditemani ibunya Boru Purba.

Akibat kejadian tersebut, Rian mengalami luka pada bagian kepala dan juga luka koyak pada bagian pelipis kirinya sehingga harus diperban.

Ibu Rian di Mapolsek Bangun mengatakan bahwa selama ini anaknya hanya bekerja membantu dirinya untuk mengolah lahan pertanian mereka. Hari itu, Rian pamit kepadanya untuk makan siang dan ia meminta agar kembali ke ladang.

"Memang biasanya dia (Rian) sering nggak balik lagi ke ladang, karena dia langsung main voli sama kawannya," terang ibu anak empat orang tersebut.

Saat diminta untuk kembali ke ladang, Rian mengatakan bahwa ia hendak memotong rambut terlebih dahulu. Dan, hingga sore menjelang, Rian tidak kunjung kembali dan ia sempat menanyakan keberadaan anak sulungnya itu kepada teman-temannya yang biasanya bermain voli bersamanya.
 
Tetapi teman-temannya mengatakan bahwa Rian tidak ikut bermain dan memberitahukan bahwa Rian sedang terkena musibah. "Malam itu juga aku langsung lari ke tempat itu dan kutengok anakku sudah luka-luka dipukuli warga," terangnya.

SIANTAR - Kasih ibu tiada tara, tak terhingga sepanjang masa. Pepatah ini tergambar dalam sikap seorang ibu Boru Purba. Rasa sayangnya tidak pernah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News