Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

ICW: Jamaah Haji Dirugikan Rp 843 Miliar

Pesawat Haji Tertua Buatan tahun 2000

Sabtu, 19 Juni 2010 – 06:33 WIB
ICW: Jamaah Haji Dirugikan Rp 843 Miliar - JPNN.COM
Firdaus menilai, saat ini Kemenag telah memperluas potensi korupsi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Tidak hanya Dana Abadi Umat (DAU) bahkan pengelolaan BPIH juga rentan terhadap penyelewengan. "Bahkan jasa bunga setoran awal calon jamaah haji juga rentan dikorupsi karena laporannya tidak disampaikan kepada publik," ujarnya lagi.

Ade menambahkan, selama ini proses haji di Indonesia memang penuh misteri karena publik tidak pernah mengetahui dan mendapatkan akses laporan dan mekanisme tender haji. Oleh karena itu, ujarnya, tidak heran banyak mantan Menteri Agama yang terjerat kasus korupsi. "Sampai sekarang belum ada perbaikan, jadi tidak heran banyak mantan menteri yang kena," kritik Ade.

PT Garuda Indonesia memastikan biaya ongkos angkutan haji 2010 masih bisa mengalami penurunan. Namun, besaran penurunan tersebut belum bisa disampaikan secara pasti karena masih mempertimbangkan komponen lain di luar bahan bakar. Dirut Garuda Indonesia, Emirsyah Satar telah menyerahkan besaran penghitungan baru kepada Kemenag. Garuda, kata dia, telah menurunkan margin keuntungan jamaah haji menjadi 1,4 persen. Dia mengakui, penurunan BPIH akan memangkas margin keuntungan. Selain itu keuntungan juga dioengaruhi fluktuasi harga minyak dunia dan operasional penerbangan.

Selain penurunan harga tiket haji, pesawat yang digunakan juga usianya lebih muda sehingga menambah kenyamanan para jamaah. Garuda menyiapkan 15 unit pesawat dengan interior khusus yang usianya di atas tahun 2000. Bahkan, ada sejumlah pesawat keluaran terbaru tahun ini dan dua unit pesawat cadangan jenis Boeing B 747 dan Airbus A-330, yang merupakan pesawat milik Garuda. (zul)

JAKARTA -- Upaya pemerintah menuntaskan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2010 terganjal isu tidak sedap. Indonesia Corruption Watch menemukan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close