Ide dari Megawati, Dituntaskan SBY, dan Dinikmati Jokowi
Dia mencontohkan, saat SBY meresmikan jembatan Suramadu, Jawa Timur, secara ekplisit presiden dua periode itu mengakui melanjutkan apa yang sudah digagas Mega. SBY menyatakan hanya menyelesaikan saja apa yang sudah digagas Mega.
“Jadi, rakyat melihat ternyata ini loh yang sebenarnya terjadi,” katanya.
Jadi, dia mengatakan, tidak ada pembangunan yang tunggal melainkan berkesinambungan. “Janganlah ada pembantu presiden yang mengatakan pula rasio elektrifikasi meningkat di zaman pemerintahan sekarang,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari 2011-2014 SBY sudah membuat masterplan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Harusnya, kata Syarif, Jokowi bersyukur bisa melanjutkannya karena memiliki dana yang besar di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Jadi berhentilah (mengklaim), tidak semua dimulai dari nol. Jokowi harus bangga karena dia memiliki kapitalisasi luar biasa,” katanya.
Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon membantah semua yang dilakukan Jokowi itu hanya melanjutkan dari SBY.
Menurut Effendi, tidak semuanya yang dilakukan Jokowi itu merupakan hasil dari SBY sebelumnya. “Tidak semua yang SBY itu diikuti Jokowi. Tol Sumatera dan Trans Sumatera itu tidak diikuti itu, kawasan ekonomi juga diikuti,” kata Effendi dalam diskusi itu.(boy/jpnn)