idEA Nilai Transaksi Digital di Indonesia Sudah Banyak Kemajuan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum idEA Hilmi Adrianto melihat saat ini sistem pembayaran digital di Indonesia sudah mengalami banyak kemajuan, khususnya terkait dengan transaksi di e-commerce.
Hilmi menyampaikan, berbagai layanan pembayaran digital sudah terfasilitasi dengan baik di berbagai marketpace sehingga mampu membantu peningkatan inklusi keuangan di masyarakat.
Di satu sisi, menurut Hilmi, terkait penggunaan transaksi digital termasuk QRIS masih ada kendala. Bila melihat gap yang ada antara inklusi dan literasi keuangan di Indonesia yang hampir mencapai 40 persen, sangat dimungkinkan terjadinya ketidakpahaman pengguna untuk pemanfaaatan pembayaran digital secara optimal.
"Hal ini dapat dipengaruhi dari berbagai faktor, seperti budaya masyarakat, tingkat pendidikan, literasi keuangan dan digital, tingkat ekonomi, dan ketidakmerataan infrastruktur. Faktor-faktor inilah yang perlu diatasi secara bersama-sama, baik dari pemerintah maupun swasta," tutur Hilmi.
Hilmi berpandangan, ada banyak sisi positif yang dapat dirasakan oleh pengguna dalam bertransaksi secara digital, seperti kemudahan untuk memilih metode pembayaran, pembayaran juga bisa dilakukan secara cepat dan mudah, sistem keamanan yang berlapis, dan adanya perlindungan konsumen.
"Bagi mereka yang sudah melek atau memiliki literasi digital yang baik, penerapan digitalisasi pada transaksi akan mempermudah percepatan perputaran dan pertumbuhan ekonomi," tutur Hilmi.
Sedangkan, literasi digital, yang didalamnya termasuk memahami cara melindungi keamanan informasi pribadi, menjadi kunci penting agar transaksi digital tidak dimanfaatkan oleh segelintir oknum yang memanfaatkan kelengahan pengguna untuk melakukan tindakan pencurian seperti phising dan kecurangan lainnya.
Saat ini, idEA mencatat pelaku usaha yang sudah onboard ke platform e-commerce. Tercatat ada sekitar 25,4 juta pelaku usaha yang sudah memanfaatkan e-commerce untuk menjalankan usahanya.