Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Idulfitri dan Transformasi Takwa

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 22 April 2023 – 18:45 WIB
Idulfitri dan Transformasi Takwa - JPNN.COM
Idulfitri. Foto (ilustrasi): Ricardo/JPNN

jpnn.com - Umat Islam di berbagai penjuru dunia merayakan hari kemenangan setelah melewati ujian selama sebulan saat Ramadan.

Jika proses Ramadan dijalani dengan baik maka kaum muslimin hari ini mengalami transformasi, perubahan mendasar, menjadi manusia yang bertakwa yang lahir bersih seperti bayi dari rahim ibu.

Idulfitri secara etimologis mempunyai dua makna. Pertama, kembali berbuka (fitr berasal dari akar kata yang sama dengan iftar). Artinya, umat Islam sudah kembali diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Karena itu disunahkan untuk sarapan dulu sebelum salat Id.

Baca Juga:

Kedua, Idulfitri dimaknai sebagai kembali kepada kesucian, sebagaimana hadis Nabi Muhammad, 'Barang siapa berpuasa dengan ikhlas dan iman dia akan keluar dari dosa-dosanya seperti saat dilahirkan oleh ibunya'.

Puasa mempunyai kekuatan transformatif untuk mengubah manusia menjadi formasi yang lebih baik. Sebagaimana kupu-kupu yang bermetamorfosa dari ulat yang berpuasa, manusia beriman akan menjadi kupu-kupu yang cantik dan indah setelah berpuasa.

Ular dan rajawali, yang sudah kehilangan kekuatan, melakukan transformasi melalui tirakat dan puasa. Paruh dan cakar rajawali yang sudah rapuh dan lemah akan terkelupas dan tumbuh cakar dan paruh baru yang kuat dan kokoh. Ular akan memperoleh kembali kulitnya yang kuat dan mulus setelah berpuasa.

Idulfitri adalah hari kemenangan. Umat Islam disunahkan untuk keluar rumah berduyun-duyun sambil bertakbir mengagungkan Asma Allah. Laki-laki dan perempuan, tua-muda, anak-anak kecil semuanya diperintahkan untuk keluar rumah berkumpul di lapangan terbuka sambil terus-menerus mengumandangkan takbir.

Inilah show of force ala Rasulullah yang bertujuan untuk unjuk kekuatan Islam. Secara kuantitatif show of force ini bisa membuat lawan gentar. Ketika kaum kuffar mempunyai kekuatan yang lebih dominan, maka umat Islam menunjukkan identitasnya secara terbuka sebagai simbol perlawanan senyap.

Jika ingin menyaksikan orang Islam, lihatlah pada saat salat Id. Jika pengin lihat orang mukmin lihatlah pada saat salat Subuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close