IHSG dan Rupiah Terus Melaju
Kamis, 11 Desember 2008 – 09:30 WIB
Direktur Treasury Bank BNI Bien Subiantoro mengemukakan, tren rupiah yang menguat menunjukkan bahwa mata uang Indonesia itu sedang menuju level yang wajar. Posisi USD dinilai sudah terlalu kuat terhadap rupiah maupun mata uang negara lain, kecuali terhadap yuan Tiongkok dan yen Jepang. "Meski banyak yang menyebut ini bagian dari aksi window dressing, saya melihat posisi rupiah saat ini memang wajar," ujarnya kepada koran ini, Rabu (10/12). "Level Rp 13 ribu (per USD 1) itu yang tidak benar," tambahnya.
Meski masih ketat, likuiditas valas di pasar berangsur normal. Selain pinjaman interbank berdenominasi valas dari bank asing mulai longgar seiring tren acuan bunga LIBOR yang menurun, mulai ada capital inflow dari pemodal asing ke tanah air. "Kalau perbankan menyiapkan funding USD lebih banyak, rupiah tentu semakin kuat," ujarnya.