IHSG dan Rupiah Terus Melaju
Kamis, 11 Desember 2008 – 09:30 WIB
Secara terpisah, ekonom Tony Prasentiantono mengatakan, kurs Rp 12 ribu per USD beberapa waktu lalu memang undervalued. "Yang benar antara Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu. Jadi, kurs yang sekarang itu sudah benar," ujar ekonom UGM itu. Bukan cuma rupiah, banyak currency lain yang terlalu murah. ''Misalnya poundsterling, euro, dan AUD."
USD, kata dia, tampak menguat drastis sesaat setelah Senator Barack H. Obama terpilih menjadi presiden AS. Jadi, psikologi pasar mengalami euforia. "Namun, jika USD terlalu kuat, AS juga tidak happy, karena memperbesar defisit neraca perdagangan mereka," jelasnya.
Saat ini, pasar kembali rasional dan tidak terlalu muluk berharap pada faktor Obama, sehingga dana mulai mengalir lagi ke seluruh dunia. "Tadinya kan USD seperti 'pulang kampung' ke AS menyambut Obama. Sekarang terjadi arus keluar AS, termasuk ke Indonesia. Akibatnya, rupiah dalam tren menguat," tuturnya.