Ijazah Anak Ditahan, Ortu Berniat Jual Ginjal
Saat bertemu dengan wali murid, sambung dia, beberapa poin yang dihasilkan antara lain terjadinya kesalahfahaman. “Jadi, yang sebenarnya, wali murid belum pernah bertemu dan mendapat penolakan kepala sekolah. Saat datang ke sekolah untuk bertemu saya, wali murid dalam keadaan panik, tanpa berpikir panjang atau menunggu waktu untuk bertemu, ia langsung membuat kesimpulan sepihak,” kilahnya.
Soal ijazah yang masih ada di sekolah, ia berjanji akan diberikan setelah siswa yang bersangkutan datang ke sekolah besok (hari ini,red) utuk melakukan cap tiga jari, karena saat pemanggilan siswa yang lulus tak hadir.
Ia mengklaim, ide jual ginjal hanya dipikirkan oleh satu orang tua dan selanjutnya yang bersangkutan sadar bahwa itu merupakan ide yang tak patut.
“Pada intinya, kesalahpahaman yang terjadi antara pihak orang tua dan kami pihak sekolah. Kemudian diperparah degan pengambilan kesimpulan scara sepihak tanpa terlebih dahulu melakukan upaya musyawarah. Namun demikian, upaya musyawarah tersebut pada akhirnya telah ditempuh dan menghasilkan solusi yang baik bagi kedua belah pihak,” pungkasnya. (azi)