Imbauan Dokter Tirta untuk Rakyat Indonesia, Tolong Jangan Disepelekan
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan COVID-19 menekankan pentingnya menerapkan 3K (komunikasi, koordinasi dan kolaborasi) dalam strategi pentahelix untuk menekan lonjakan jumlah kasus positif virus corona jenis baru itu di sejumlah daerah.
"Diperlukan pendekatan secara pentahelix, yaitu melibatkan unsur pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan masyarakat melalui prinsip 3K," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny B Harmadi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (18/6) pagi.
Pemerintah juga kembali meningkatkan operasi yustisi untuk mengawasi penegakan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas masyarakat.
Sonny mengatakan jumlah testing dan tracing juga terus ditingkatkan serta mengoptimalkan peran pos komando (posko) desa/kelurahan untuk memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
"Kita tahu lonjakan kasus saat ini terjadi karena adanya libur panjang yang diikuti laju perjalanan penduduk yang masif. Ketika mobilitas naik, kepatuhan protokol kesehatannya turun. Inilah pemicu utama meningkatnya kasus," katanya.
Dijelaskan, Indonesia sebenarnya pernah berhasil menurunkan kasus pada Februari 2021, dari 176.500 lebih menjadi 87.662 kasus aktif karena kepatuhan protokol kesehatan naik dan mobilitas penduduk turun.
Dalam Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Kamis (17/6), Wali Kota Depok Mohammad Idris, menyampaikan di wilayahnya telah dibuat sejumlah peraturan untuk menangani COVID-19, berupa 13 peraturan wali kota, 43 surat keputusan, delapan surat edaran, dan empat instruksi wali kota.
“Kita (Pemko Depok) juga membentuk Kampung Siaga berbasis RW yang kita beri stimulus dana Rp3 juta supaya mereka bergerak mencegah penularan COVID-19 di hulu,” katanya.