Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Impor Daging Beku Asal Brasil Capai 420 ton, Dua BUMN Siap Guyur Pasar

Minggu, 02 Mei 2021 – 18:41 WIB
Impor Daging Beku Asal Brasil Capai 420 ton, Dua BUMN Siap Guyur Pasar - JPNN.COM
Dua BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster pangan yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap.

Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan impor tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga daging serta memenuhi ketersediaan pasokan menjelang Idulfitri 1442 H.

Selain itu, impor daging ini juga membuka kesempatan untuk mengkaji sejauh mana kualitas produk daging sapi asal Brasil.

“Hal ini merupakan bagian dari upaya agar impor tidak sekedar untuk memenuhi pasokan tetapi juga proses pembelajaran agar industri daging sapi dalam negeri semakin lebih baik,” ungkap Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (2/5).

Menurut Arief, sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir, RNI diminta untuk mengkaji skema transformasi pangan komoditas daging.

Arahan tersebut, lanjut dia, mulai dari kajian asal produk negaranya, kualitas daging sapinya serta model bisnisnya.

"Salah satu langkah transformasi pangan daging adalah adanya rencana pembelian peternakan sapi di Belgia untuk menekan impor daging ke depannya," kata dia.

Arief mengakui BUMN klaster pangan, khususnya yang bergerak dalam industri peternakan masih menerima penugasan impor dari pemerintah.

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster pangan yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News