Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Impor dari Australia Turun, Ada Kekhawatiran Sapi Potong Asal Australia Nantinya Bisa Tertular PMK

Selasa, 02 Agustus 2022 – 22:33 WIB
Impor dari Australia Turun, Ada Kekhawatiran Sapi Potong Asal Australia Nantinya Bisa Tertular PMK - JPNN.COM
Sekitar 300 orang telah dipekerjakan di satgas PMK untuk mencegah masuknya virus mulut dan kuku ternak ke negara bagian Victoria. (ABC News)

Sejumlah peternak di Indonesia terus berusaha untuk melindungi hewan ternak mereka dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurut Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) hingga 1 Agustus 2022, tercatat ada lebih dari 450 ribu ekor ternak yang tertular, lebih dari 4.500 ekor mati dan lebih dari 7.000 dipotong "dengan syarat tertentu."

Data dari Satgas PMK juga menyebutkan lebih dari 805 ribu ekor sapi telah divaksinasi, termasuk sapi di Bali.

"Penyebaran PMK sangatlah cepat, jadi kita harus mempercepat vaksinasi agar penularannya tidak sampai ke tempat yang belum terinfeksi," kata Nengah Kepeng dari Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem di Bali.

Peternak seperti Wayan mengaku senang karena hewannya sudah mendapatkan vaksinasi PMK.

"Saya senang vaksinasi dilakukan hari ini … hewan ternak saya sehat saat ini," ujarnya kepada Anne Barker dari ABC News.

Berdampak pada impor sapi

Namun terlepas dari sehat atau tidaknya sapi, permintaan daging di Indonesia menurun setelah adanya kekhawatiran mengonsumsi daging dari sapi yang tertular PMK.

Padahal, Pemerintah Indonesia sudah mengatakan penularan PMK "hampir tidak ada yang melompat ke manusia", seperti yang dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bulan Mei lalu.

Pelaku usaha peternakan sapi potong di Indonesia mengatakan mereka melihat adanya pembatalan kontrak impor dari Australia karena khawatir tertular penyakit mulut dan kaki

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News