Indonesia Alami Krisis Doktor
Dari 270 Ribu Dosen, Kurang dari 10 Persen Lulusan S3Jumat, 17 Desember 2010 – 08:28 WIB
JAKARTA - Ketersediaan doktor di Indonesia memasuki masa kritis. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan pemerintah segera mempercepat pendidikan bagi para doktor di Indonesia. Sebabnya saat ini Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mencatat kebutuhan tinggi lulusan strata-3 untuk menggerakkan perguruan tinggi nasional. Jumlah kebutuhan Indonesia saat ini mencapai 7 ribu orang doktor. "Karena itu Kemendiknas menargetkan percepatan paling tidak sampai 2015 20 persen dari dosen di semua universitas di Indonesia lulusan S3," ujar mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tersebut dalam pembukaan International Scientist Summit 2010 di Istana Wakil Presiden, kemarin (16/12).
Nuh mengatakan, saat ini terdapat 270 ribu dosen di Indonesia dan hanya 23 ribu, atau kurang dari 10 persen diantaranya yang bertitel strata-3 alias doktor. Karena itu Kemendiknas menargetkan tiap tahun harus ada doktor baru yang berjumlah minimal tujuh ribu orang. Selain untuk menggerakkan perguruan tinggi, kata Nuh, para doktor juga sangat dibutuhkan untuk riset berbagai macam bidang. "Program ini akan disokong dengan sejumlah beasiswa baik dari Kemendiknas maupun dari luar negeri," kata Nuh.
Dengan beasiswa yang tersedia saat ini baik itu dari Kemendiknas atau dengan berbagai negara rencana itu besar kemungkinan akan terealisasi. Terkait dengan perguruan tinggi secara kelembagaan, Nuh menambahkan, universitas di Indonesia saat ini tidak boleh lagi memposisikan dalam fase investasi sumber daya manusia. Kampus harus memberikan makna lebih riil dalam penemuan produk-produk inovatif.
JAKARTA - Ketersediaan doktor di Indonesia memasuki masa kritis. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan pemerintah segera mempercepat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tiga Pelaku Pembunuh Vina Masih Berkeliaran, Tolong Jangan Gadaikan SK PPPK | Reaction JPNN
-
PDIP Gelar Rakernas V
-
Tepis Pernyataan Hotman Paris, Henky Solihin Sebut Richard Lee Bisa Dijerat Pidana
-
PDIP Kantogi 8 Nama untuk Pilkada DKI Jakarta
-
Australia Selatan Kaji Larangan Penggunaan Media Sosial untuk Anak-Anak
BERITA LAINNYA
- Pendidikan
FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
Jumat, 17 Mei 2024 – 17:36 WIB - Pendidikan
Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
Jumat, 17 Mei 2024 – 11:00 WIB - Pendidikan
BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
Kamis, 16 Mei 2024 – 09:59 WIB - Pendidikan
Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
Kamis, 16 Mei 2024 – 09:01 WIB
BERITA TERPOPULER
- Liga Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung Vs Bali United: Serdadu Tridatu Tak Takut sama Bobotoh
Sabtu, 18 Mei 2024 – 17:01 WIB - Liga Inggris
Satu Permintaan Jurgen Klopp Sebelum Berpisah dengan Liverpool
Sabtu, 18 Mei 2024 – 13:28 WIB - Kriminal
Polisi Amankan Sopir & Kernet Pembawa 11 Ton BBM Ilegal
Sabtu, 18 Mei 2024 – 13:17 WIB - Jateng Terkini
Haru Biru, Puluhan Pelajar SMK Alfattaah Demak Menangis Saat Basuh Kaki Ortu
Sabtu, 18 Mei 2024 – 16:02 WIB - Gosip
Curhat Tamara Bleszynski Bikin Heboh, Teuku Rassya Beri Tanggapan
Sabtu, 18 Mei 2024 – 16:16 WIB