Indonesia-AS Genjot Pertukaran Mahasiswa
Senin, 04 April 2011 – 19:09 WIB
"Tetapi juga pendidikan secara keseluruhan. Namun untuk hari ini dikhususkan bagi higher education, S1, S2, dan S3. Tetapi sangat terbuka juga untuk pendidikan vokasi, teknik dan SMK,” jelas Nuh.
Ditegaskannya pula, semakin banyaknya jumlah mahasiswa Indonesia yang menutut ilmu ke luar negeri bukan berarti pendidikan di Indonesia buruk. Alasannya, pemerintah juga punya tugas mengirim putera bangsa untuk pertukaran kebudayaan.
“Karena itu kita tidak terkonsentrasi di suatu negara, tetapi di beberapa negara supaya punya pengkayaan pandangan dan wawasan. Maka kita butuh ke Turki, Arab Saudi, dan lain sebagainya. Semua kita butuh, sehingga kita kaya budaya sekaligus pertukaran pendidikan ini untuk diplomasi. Ini yang harus kita dorong terus,” terangnya.