Indonesia Butuh Perbaikan Iklim dan Insentif
Sektor Riil Masih StabilJumat, 10 Oktober 2008 – 09:31 WIB
Pendapat berbeda diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia Ambar Tjahjono. Dia menyebutkan, krisis keuangan global membuat pasar ekspor kerajinan dan mebel ke AS turun 30 persen. Untuk pasar Eropa, dia memperkirakan penurunan 10 persen. ''Semua terkena imbas,'' tegasnya.
Nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia ke AS mencapai USD 700 juta dan USD 200 juta. Sedangkan total ekspor mebel Indonesia ke pasar dunia USD 2 miliar dan kerajinan USD 600 juta. Untuk meminimalkan dampak penurunan ekspor, pihaknya terus melakukan diversifikasi pasar. Di antaranya ke Rusia, Timur Tengah, dan Tiongkok. ''Biar bisa survive, kami berharap pemerintah memberikan fasilitas perpajakan kepada perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 1.000 orang,'' lanjutnya.
Begitu pula di industri elektronik. Ketua Umum Gabungan Elektronik (Gabel) Rahmat Gobel memperkirakan, nilai ekspor produk elektronik turun 5-10 persen tahun ini dan tahun depan. ''Sejak 2006, ekspor produk elektronik Indonesia menurun 10 persen per tahun. Dampak krisis di AS semakin menurunkan ekspor produk elektronik kita,'' ungkapnya.