Indonesia Memprakarsai Pelatihan Vokasi Berbasis Komunitas, Anggota G20 Beri Apresiasi
Hal itu merupakan upaya penyiapan angkatan kerja terampil melalui pendekatan efektif yang berpusat pada manusia dengan mendorong keterlibatan aktif komunitas dan mitra sosial lainnya.
Khususnya dalam merespons tantangan dunia kerja akibat disrupsi digital, perubahan iklim, dan pandemi Covid-19.
Pelatihan vokasi berbasis komunitas merupakan integrasi sistem keterampilan (skills) dan pembelajaran seumur hidup diharapkan memperkuat kualitas.
Selain itu, akses pelatihan kerja dan kewirausahaan yang inklusif khususnya bagi kelompok rentan, NEET (pemuda yang tidak bekerja, mengikuti pendidikan, dan/atau pelatihan), dan berada di kawasan pedesaan maupun remote area.
Inisiasi Presidensi melalui pelatihan vokasi berbasis komunitas ini menawarkan pendekatan baru dalam upaya merespons dinamika ketenagakerjaan saat ini dengan menghubungkan sistem dan pengelolaan keterampilan kerja berdasarkan kebutuhan lokal, menciptakan jejaring antarpemangku kepentingan lokal, meningkatkan kualitas dan akses pelatihan vokasi.
"Selain itu, responsif terhadap perubahan iklim dan lingkungan, serta membangun kemitraan, partisipasi, dan dialog sosial pemangku lokal," paparnya.
Kepala Biro Kerja Sama Kemnaker M Arif Hidayat menambahkan solusi yang ditawarkan Presidensi Indonesia dalam upaya pemulihan ekonomi dan bangkit segera dari krisis.
Upaya tersebut melalui pendekatan pelatihan vokasi berbasis komunitas, juga diharapkan dapat memperkuat jalinan pelaku usaha, baik pada kelompok usaha besar, menengah dan kecil (formal dan informal), serta meningkatkan jalinan kelompok pekerja.