Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
Ketiga, dari perspektif watak diplomasi, Indonesia selama ini sudah terlanjur dikenal sebagai penengah atau bridge builder dalam banyak perbedaan kepentingan negara-negara dunia, seperti negara maju versus negara berkembang atau negara Barat versus Timur.
Menjadi mediator kepentingan yang berbeda secara diametral sudah menjadi DNA diplomasi Indonesia.
Watak mediasi seperti ini sangat diperlukan dalam menjembatani kepentingan antara BRICS dan kekuatan blok ekonomi global lainnya.
“Sebenarnya di sinilah letak nilai lebih yang dimiliki Indonesia ketika menjadi anggota BRICS," imbuhnya.
Djumala mengatakan adab diplomasi Indonesia yang menekankan pada upaya 'menyatukan yang terbelah dan mendekatkan yang terpisah' akan mewarnai langkah BRICS ketika berhadapan dengan kepentingan blok ekonomi lain.
"Diplomasi nilai yang dibawa Indonesia yang diinspirasi oleh Pancasila, yaitu gotong royong (kerja sama) dan musyawarah (dialog), diharapkan dapat mewarnai kinerja BRICS manakala kelompok tersebut berinteraksi dengan kekuatan ekonomi global lain,"pungkas Djumala. (mrk/jpnn)