Indonesia Kekurangan 460.542 Guru SD
jpnn.com, JAKARTA - Masalah guru dan tenaga kependidikan (GTK) masih menjadi perhatian yang terus diupayakan solusinya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama asosiasi profesi guru (APG) di Indonesia.
Menurut Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jendela Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Sri Renani, ada tiga masalah utama yang terjadi pada GTK yaitu distribusi, kompetensi, dan kesejahteraan.
"Jika tidak memperhitungkan guru honorer, jumlah kekurangan guru PNS di sekolah negeri mencapai 988.133 guru. Jumlah kekurangan guru terbanyak terjadi pada SD, yaitu sebesar 460.542 guru," ungkap Renani di Jakarta, Kamis (23/11).
Menurutnya, masalah kekurangan guru ini terjadi karena distribusi guru yang tidak merata.
Guru banyak berkumpul di kota/kabupaten besar. “Selain itu, ada juga yang pensiun, meninggal, mutasi, dan promosi atau diangkat sebagai pejabat, sehingga terjadi kekurangan jumlah guru PNS di sekolah negeri ,” tutur Renani.
Masalah kedua, yaitu kompetensi. Berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015, ada sekitar 2,6 juta guru yang diuji.
Hasilnya rata-rata nilai UKG mencapai 5.67 dari target rencana strategis (renstra) sebesar 5.5.
“Alhamdulillah target ini terpenuhi. Namun, pada 2016 dilaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang menyasar sekitar 460 ribu guru dan saat dites akhir, dari target renstra 6.5, hasilnya rata-rata nilai tes itu 6.49. Kurang sedikit lagi,” jelas Renani.