Indonesia Menyiapkan IKN Nusantara jadi Pionir Kota Circular Economy di Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Ekonomi Bappenas/Kementerian PPN Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan saat ini pemerintah sedang menyiapkan IKN Nusantara sebagai pionir konsep kota circular economy dunia.
Hal ini disampaikan Amalia saat menjadi pembicara dalam diskusi Indonesia-Korea Cooperation: Synergizing a Path Towards a Circular Economy yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation baru-baru ini.
Untuk mencapai itu, kata Amalia, pemerintah juga tengah menyiapkan aturan khusus agar bisa mendorong IKN menjadi kota hijau, berkelanjutan, dan layak huni serta jadi pioneer.
Pemerintah Indonesia juga terus berupaya melibatkan berbagai sektor, termasuk investor asing yang bekerja dengan mengedepakan green economy. Dalam hal ini, dia berharap Indonesia bisa belajar dari Korea Selatan yang sebelumnya telah menjalankan sistem EPR untuk pengelolaan sampah dan circular economy.
"Pemerintah bisa menyediakan atau memfasilitasi kerja sama antara pihak swasta di Indonesia dengan asing untuk bekerja sama, terutama dalam hal adopsi teknologi dan transfer teknologi," ujar Amalia dalam diskusi virtual tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Daejeon Green Environment Center, Yong Chul Jang menambahkan pemerintah Korsel terbuka untuk bisa memberi masukan bagi Indonesia dalam mengembangkan IKN Nusantara.
Melalui sistem EPR, Korea Selatan sudah membuktikan keberhasilan mengelola sampah, termasuk sampah plastik dan menjadi contoh circular economy bagi negara-negara berkembang di Asia.
"Kami sangat mendukung rencana ke depan. Kami bersedia membagi pengetahuan terkait itu. Indonesia berpotensi untuk green economy. Saya berharap Indonesia berhasil dalam menjalankan itu di masa depan," tutur Yong Chul Jang. (flo/jpnn)