Indonesia Perlu Dua Macam Bantuan
Menunggu Kepemimpinan Kungfu PandaSenin, 24 November 2008 – 02:22 WIB
IMF yang pernah mengaku salah dalam memberikan ”obat” pada Indonesia, tampaknya akan lebih diberdayakan kembali. Tentu dengan model berbeda dengan 10 tahun lalu. Jepang, misalnya, sudah komitmen menyalurkan dana USD 100 miliar bagi negara-negara berkembang, lewat IMF. Apakah Indonesia harus kembali berurusan dengan IMF?
Indonesia mestinya memang memerlukan dua macam bantuan.
Pertama, jenis pinjaman langsung. Ini untuk menutup defisit APBN. Dalam masa krisis ini, penerimaan pajak pasti turun. Padahal, kita perlu memperbesar APBN agar ada uang besar mengalir ke masyarakat. Dengan demikian, diharapkan krisis tidak memburuk. Tapi, karena penghasilan negara menurun, mau tidak mau harus mencari pinjaman.
Kedua, jenis bantuan jaminan dalam bentuk fasilitas swaps nilai tukar. Kalau negara menjamin para penabung, negara juga perlu penjaminan dari luar. Singapura mendapat fasilitas seperti itu sebesar USD 20 miliar dari AS. Itulah sebabnya, nilai tukar dolar Singapura tidak parah-parah amat. Brazil dan Korsel juga mendapat fasilitas swaps masing-masing USD 30 miliar.