Indonesia Suarakan Solidaritas terhadap Pekerja Palestina
jpnn.com, JENEWA - Indonesia kembali menyuarakan solidaritas terhadap para pekerja Palestina dan menyatakan kesiapan untuk memberikan dukungan dalam program pengembangan kapasitas.
Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Swiss Hasan Kleib dalam acara International Solidarity Meeting with the People and Workers of Palestine, di Jenewa, Swiss, Kamis (13/6) lalu.
Dubes Hasan mengatakan bahwa Indonesia sangat prihatin ketika di ulang tahunnya yang ke 100 ini, ILO sedang membahas masa depan kerja layak, tetapi para pekerja Palestina justru terus menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.
Aksi blokade yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat tidak hanya membuat rakyat Palestina mengalami kesulitan mendapatkan bantuan kemanusiaan, tetapi juga menghambat kegiatan ekonomi dan sosial.
Akibat tindakan Israel tersebut, Palestina mengalami penurunan tingkat partisipasi kerja hingga mencapai 43,5 persen dan termasuk sepuluh terendah dari 189 negara di dunia. “Indonesia mengecam keras aksi blokade Israel tersebut di mana telah mengakibatkan krisis ekonomi dan ketenagakerjaan yang sangat parah,” kata Hasan.
BACA JUGA: Kemnaker: Tahap Akhir Pemulangan Pekerja Migran Lewat Program Amnesti Yordania
Indonesia juga sangat prihatin atas laporan bahwa para pekerja Palestina di Israel mengalami eksplotasi, pelecehan dan berbagai bentuk pelanggaran hak-hak ketenagakerjaan, seperti kondisi tempat kerja yang sangat buruk, kecelakaan kerja, dan pembayaran upah di bawah minimum.
“Untuk itu, Indonesia mendesak agar Israel menghormati dan mengimplementasikan prinsip-prinsip fundamental dan hak-hak ketenagakerjaan pekerja Palestina. Rakyat Palestina, terutama di wilayah Gaza, tentunya terpaksa harus mencari kerja di Israel karena tidak ada pilihan lain mengingat tingkat pengangguran yang sangat tinggi,” kata Hasan.